Souvenir Perang Libya, Mau?
Kalau kita sedang berkunjung ke suatu tempat tidak afdhol namanya kalau tidak belanja suvenir atau oleh-oleh. Namun apa jadinya jika penjual suvenir itu berada di daerah perang. Situs Telegraph mengungkap berita bahwa para pedagang di Benghazi memanfaatkan momentum perang untuk berjualan suvenir pro pemberontak. Ada apa saja? tinggal pilih T-shirt, pin, kancing, mug, selendang, gantungan kunci, pengharum mobil, topi, kaset atau CD dengan warna merah, biru, hijau, warna khas pemberontak. Pelanggannya sendiri adalah para warga Benghazi yang anti Khadafi. Uniknya para pedagang ini mulai jualan suvenir ini kurang dari satu bulan setelah perang meletus. Menurut salah satu pedagang bernama Abu Bilal, "Orang-orang ingin sesuatu yang berkaitan dengan revoulsi untuk menunjukkan keinginan mereka atas kebebasan". Lalu dari mana barang-barang ini berasal? menurut Abu Bilal dan pedagang lainnya mereka memperoleh barang dari Mesir, namun ada beberapa diantaranya yang bertanda "Made In...