Souvenir Perang Libya, Mau?
Kalau kita sedang berkunjung ke suatu tempat tidak afdhol namanya kalau tidak belanja suvenir atau oleh-oleh. Namun apa jadinya jika penjual suvenir itu berada di daerah perang.
Situs Telegraph mengungkap berita bahwa para pedagang di Benghazi memanfaatkan momentum perang untuk berjualan suvenir pro pemberontak. Ada apa saja? tinggal pilih T-shirt, pin, kancing, mug, selendang, gantungan kunci, pengharum mobil, topi, kaset atau CD dengan warna merah, biru, hijau, warna khas pemberontak. Pelanggannya sendiri adalah para warga Benghazi yang anti Khadafi. Uniknya para pedagang ini mulai jualan suvenir ini kurang dari satu bulan setelah perang meletus.
Menurut salah satu pedagang bernama Abu Bilal, "Orang-orang ingin sesuatu yang berkaitan dengan revoulsi untuk menunjukkan keinginan mereka atas kebebasan". Lalu dari mana barang-barang ini berasal? menurut Abu Bilal dan pedagang lainnya mereka memperoleh barang dari Mesir, namun ada beberapa diantaranya yang bertanda "Made In China". Anehnya China tidak mendukung invasi ke Libya namun justru membuat suvenir untuk pemberontak..ck..ck..ck pedagang bener nih orang China :D
Pedagang juga menjual stiker uang satu dinar Libya yang bergambar (seharusnya Khadafi) Omar Mukhtar, pahlawan Libya yang menentang pendudukan Italia tahun 1900-an dan meninggal karena digantung.
Sayangnya tidak disebutkan apakah pedagang Libya ini menjual via internet juga...karena tentu saja tidak ada yang mau datang kesana saat Libya sedang tembak-tembakan.
Sumber:
http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/africaandindianocean/libya/8483142/Libyan-souvenirs-thrive-in-Benghazi.html
Comments
Post a Comment
Terimakasih sudah meninggalkan komentar. Komentar anda akan ditampilkan setelah di moderasi