Top 10 Pesawat Tempur
No. 10: F/A-22 Raptor
Manufacturer: Lockheed Martin
Power Plant: Pratt & Whitney F-119 PW-100
Top Speed: Mach 2.5
Armament: One 20mm cannon, six AMRAAM and two AIM-9 Sidewinder missiles
Jet ini hampir sulit untuk di deteksi radar, selain itu persenjataan yang dibawanya juga cukup mengerikan. Sayangnya biaya produksinya juga mahal dan jet ini juga belum cukup pengalaman di medan tempur
No. 9: Sea Harrier FA2
Manufacturer: British Aerospace
Power Plant: Rolls Royce Pegasus mk 104 or 106 turbofan
Top Speed: 736 mph
Armament: Two 30-mm Aden cannon, plus two AMRAAM and four Sidewinder missiles, two Harpoon or Sea Eagle anti-ship missiles
Jet ini memiliki reputasi baik untuk manuver, hover, dan muncul dari tempat tak terduga. Jet ini cukup berpengalaman saat diterjunkan di perang Falkland, namun karena jet ini cukup lambat menjadikannya sasaran tembak yang mudah
No. 8: Sopwith Camel
Manufacturer: Sopwith Aviation Company
Power Plant: Clerget rotary engine
Top Speed: 112 mph
Armament: Two Vickers .303 machine guns
Jangan remehkan bentuknya, pada masanya pesawat ini berhasil menjatuhkan 1200 pesawat musuh, berada di urutan ke 8 rasanya cukup pantas untuk si jagoan ini.
No. 7: Me 262 Schwalbe
Manufacturer: Messerschmitt
Power Plant: Two Junkers Juno 004s
Top Speed: 540 mph
Armament: Four 30mm MK-108 cannons
Untuk inovasi-nya si Swallow ini mendapat point tinggi. Sayangnya karena sulit dibuat dan mesin yang tidak reliabel menjadikan pesawat ini hanya dioperasikan selama 2 tahun. Namun demikian, Me 262 selamanya akan dicatat sebagai jet tempur yang beroperasi penuh pertama di dunia - sebuah legenda langit dan pejuang terbesar ketujuh sepanjang masa.
No. 6: Supermarine Spitfire
Manufacturer: Supermarine Aviation Works
Power Plant: Rolls-Royce Merlin V-12 piston engine
Top Speed: 369 mph
Armament: Eight Browning .303 machine guns; later version, four 20mm cannon
Dioperasikan oleh Inggris di seluruh medan Perang Dunia II menjadikan pesawat ini cukup disegani. Pada tanggal 17 Juli 1944, di utara Perancis, seorang pilot Kanada bernama Charlie Fox menembak mobil yang membawa otak militer Jerman dan melumpuhkannya, menggagalkan proyek Jerman "Desert Fox"
No. 4 & 5
MiG 15
Manufacturer: Mikoyan Gurevich Design Bureau
Power Plant: Klimov VK-1 turbojet
Top Speed: 668 mph
Armament: One 37mm N-37 cannon and two 23mm NR-23 cannon
dan
F-86 Sabre
Manufacturer: North American
Power Plant: General Electric J47 engine
Top Speed: 685 mph
Armament: Six .50-caliber machine guns and eight 5-inch rockets
Dibanding jet tempur sekarang, kedua jet ini terlihat lemah dan primitiv, namun di masa-nya dua jet ini sangat disegani. Desainnya ditiru dari Jerman sedangkan mesinnya dari Inggris, jadi untuk inovasi dua jet ini setara.
No. 3: F-4 Phantom
Manufacturer: McDonnell Douglass
Power Plant: Two J79 Spey turbojet afterburning engines
Top Speed: 1,485 mph
Armament: Four AIM 7 Sparrow and four AIM 9 Sidewinder missiles.
Dibuat dalam jumlah besar jet ini diakui kecepatannya, ketahanannya, dan serangannya. Jet ini memegang rekor 5 kecepatan selama 13 tahun, sebelum dikalahkan oleh nomor 2.
No. 2: F-15C Eagle
Manufacturer: McDonnell Douglass
Power Plant: Two Pratt & Whitney F-100-PW-100 afterburning turbofans
Top Speed: Mach 2.5
Armament: One 20-mm cannon, four AIM-7F Sparrow and four AIM-9L Sidewinder missiles
Tidak ada yang bisa menyamai rekor F 15, akselerasi lebih baik, sudut putar yang baik, dan pengendalian yang baik. Reputasi F 15 semakin menanjak saat pembukaan Operasi Pembebasan Irak, saat pilot-pilot Saddam Hussein menolak mengudara dengan alasan takut ditembak jatuh F-15
No. 1: P-51D Mustang
Manufacturer: North American Aviation
Power Plant: 1600 hp Packard-built Merlin 61 piston engine
Top Speed: 437 mph
Armament: Six wing-mounted .50-caliber machine guns
Dilengkapi dengan tangki eksternal menjadikan jarak tempu Mustang meningkat sampai 2000 mil menjadikan pesawat ini satu-satunya pesawat yang mampu mengawal pesawat bomber Amerika selama PD II. Mustang melakukan tugasnya dengan baik sehingga setelah diperkenalkan pada tahun 1944, korban tewas untuk awak pembom berkurang 75 persen. Bahkan, P51s menghancurkan hampir 5.000 pesawat musuh di Eropa - menjadikannya pesawat dengan skor tertinggi di PD II
Sumber :
Discovery Military
Manufacturer: Lockheed Martin
Power Plant: Pratt & Whitney F-119 PW-100
Top Speed: Mach 2.5
Armament: One 20mm cannon, six AMRAAM and two AIM-9 Sidewinder missiles
Jet ini hampir sulit untuk di deteksi radar, selain itu persenjataan yang dibawanya juga cukup mengerikan. Sayangnya biaya produksinya juga mahal dan jet ini juga belum cukup pengalaman di medan tempur
No. 9: Sea Harrier FA2
Manufacturer: British Aerospace
Power Plant: Rolls Royce Pegasus mk 104 or 106 turbofan
Top Speed: 736 mph
Armament: Two 30-mm Aden cannon, plus two AMRAAM and four Sidewinder missiles, two Harpoon or Sea Eagle anti-ship missiles
Jet ini memiliki reputasi baik untuk manuver, hover, dan muncul dari tempat tak terduga. Jet ini cukup berpengalaman saat diterjunkan di perang Falkland, namun karena jet ini cukup lambat menjadikannya sasaran tembak yang mudah
No. 8: Sopwith Camel
Manufacturer: Sopwith Aviation Company
Power Plant: Clerget rotary engine
Top Speed: 112 mph
Armament: Two Vickers .303 machine guns
Jangan remehkan bentuknya, pada masanya pesawat ini berhasil menjatuhkan 1200 pesawat musuh, berada di urutan ke 8 rasanya cukup pantas untuk si jagoan ini.
No. 7: Me 262 Schwalbe
Manufacturer: Messerschmitt
Power Plant: Two Junkers Juno 004s
Top Speed: 540 mph
Armament: Four 30mm MK-108 cannons
Untuk inovasi-nya si Swallow ini mendapat point tinggi. Sayangnya karena sulit dibuat dan mesin yang tidak reliabel menjadikan pesawat ini hanya dioperasikan selama 2 tahun. Namun demikian, Me 262 selamanya akan dicatat sebagai jet tempur yang beroperasi penuh pertama di dunia - sebuah legenda langit dan pejuang terbesar ketujuh sepanjang masa.
No. 6: Supermarine Spitfire
Manufacturer: Supermarine Aviation Works
Power Plant: Rolls-Royce Merlin V-12 piston engine
Top Speed: 369 mph
Armament: Eight Browning .303 machine guns; later version, four 20mm cannon
Dioperasikan oleh Inggris di seluruh medan Perang Dunia II menjadikan pesawat ini cukup disegani. Pada tanggal 17 Juli 1944, di utara Perancis, seorang pilot Kanada bernama Charlie Fox menembak mobil yang membawa otak militer Jerman dan melumpuhkannya, menggagalkan proyek Jerman "Desert Fox"
No. 4 & 5
MiG 15
Manufacturer: Mikoyan Gurevich Design Bureau
Power Plant: Klimov VK-1 turbojet
Top Speed: 668 mph
Armament: One 37mm N-37 cannon and two 23mm NR-23 cannon
dan
F-86 Sabre
Manufacturer: North American
Power Plant: General Electric J47 engine
Top Speed: 685 mph
Armament: Six .50-caliber machine guns and eight 5-inch rockets
Dibanding jet tempur sekarang, kedua jet ini terlihat lemah dan primitiv, namun di masa-nya dua jet ini sangat disegani. Desainnya ditiru dari Jerman sedangkan mesinnya dari Inggris, jadi untuk inovasi dua jet ini setara.
No. 3: F-4 Phantom
Manufacturer: McDonnell Douglass
Power Plant: Two J79 Spey turbojet afterburning engines
Top Speed: 1,485 mph
Armament: Four AIM 7 Sparrow and four AIM 9 Sidewinder missiles.
Dibuat dalam jumlah besar jet ini diakui kecepatannya, ketahanannya, dan serangannya. Jet ini memegang rekor 5 kecepatan selama 13 tahun, sebelum dikalahkan oleh nomor 2.
No. 2: F-15C Eagle
Manufacturer: McDonnell Douglass
Power Plant: Two Pratt & Whitney F-100-PW-100 afterburning turbofans
Top Speed: Mach 2.5
Armament: One 20-mm cannon, four AIM-7F Sparrow and four AIM-9L Sidewinder missiles
Tidak ada yang bisa menyamai rekor F 15, akselerasi lebih baik, sudut putar yang baik, dan pengendalian yang baik. Reputasi F 15 semakin menanjak saat pembukaan Operasi Pembebasan Irak, saat pilot-pilot Saddam Hussein menolak mengudara dengan alasan takut ditembak jatuh F-15
No. 1: P-51D Mustang
Manufacturer: North American Aviation
Power Plant: 1600 hp Packard-built Merlin 61 piston engine
Top Speed: 437 mph
Armament: Six wing-mounted .50-caliber machine guns
Dilengkapi dengan tangki eksternal menjadikan jarak tempu Mustang meningkat sampai 2000 mil menjadikan pesawat ini satu-satunya pesawat yang mampu mengawal pesawat bomber Amerika selama PD II. Mustang melakukan tugasnya dengan baik sehingga setelah diperkenalkan pada tahun 1944, korban tewas untuk awak pembom berkurang 75 persen. Bahkan, P51s menghancurkan hampir 5.000 pesawat musuh di Eropa - menjadikannya pesawat dengan skor tertinggi di PD II
Sumber :
Discovery Military
Comments
Post a Comment
Terimakasih sudah meninggalkan komentar. Komentar anda akan ditampilkan setelah di moderasi