Satu Lagi Alasan Untuk Tidak Merokok
Merokok tembakau adalah penyebab utama kematian dan penyakit di AS, dengan lebih dari 400.000 kematian setiap tahun disebabkan oleh merokok atau konsekuensinya. Namun remaja masih saja merokok. Memang, merokok biasanya dimulai di tahun-tahun remaja, dan sekitar 80 persen dari perokok dewasa menjadi terpikat pada saat mereka berumur 18. Sementara itu, remaja yang tidak merokok biasanya tidak pernah melakukannya.
Sementara penelitian telah menghubungkan merokok dengan defisit dalam perhatian dan ingatan pada orang dewasa, peneliti UCLA ingin membandingkan fungsi otak pada perokok remaja dan non-perokok, dengan fokus pada korteks prefrontal, daerah otak yang memandu "fungsi eksekutif" seperti pengambilan keputusan dan yang masih berkembang secara struktural dan fungsional pada remaja.
Mereka menemukan korelasi yang mengganggu: Semakin besar kecanduan remaja terhadap nikotin, maka korteks prefrontal menjadi kurang aktif, itu menunjukkan bahwa merokok dapat mempengaruhi fungsi otak. Efek selanjutnya adalah kurang mampu untuk mengambil keputusan dan kontrol kognitif yang tidak matang selama masa pertumbuhan.
Sumber:
Science Daily
Penelitian ini muncul dalam edisi online saat ini Neuropsychopharmacology jurnal.
Sementara penelitian telah menghubungkan merokok dengan defisit dalam perhatian dan ingatan pada orang dewasa, peneliti UCLA ingin membandingkan fungsi otak pada perokok remaja dan non-perokok, dengan fokus pada korteks prefrontal, daerah otak yang memandu "fungsi eksekutif" seperti pengambilan keputusan dan yang masih berkembang secara struktural dan fungsional pada remaja.
Mereka menemukan korelasi yang mengganggu: Semakin besar kecanduan remaja terhadap nikotin, maka korteks prefrontal menjadi kurang aktif, itu menunjukkan bahwa merokok dapat mempengaruhi fungsi otak. Efek selanjutnya adalah kurang mampu untuk mengambil keputusan dan kontrol kognitif yang tidak matang selama masa pertumbuhan.
Sumber:
Science Daily
Penelitian ini muncul dalam edisi online saat ini Neuropsychopharmacology jurnal.
Comments
Post a Comment
Terimakasih sudah meninggalkan komentar. Komentar anda akan ditampilkan setelah di moderasi